Halaman
Kebudayaan
79
Kebudayaan
BAB
VI
Sumber:
www.nga.gov.au
Sumber:
Dokumen Penerbit
Sumber:
Dokumen Penerbit
Sekarang kalian telah memasuki Bab VI. Bab
ini mengambil tema kebudayaan. Apakah kalian
mempunyai budaya? Tentu. Kita semua mempunyai
kebudayaan. Lebih jauh lagi kalian akan mengem-
bangkan kemampuan kalian dalam berbahasa dengan
banyak mengambil tema kebudayaan. Lebih
detailnya, kalian akan belajar untuk mendengarkan
dan memahami puisi terjemahan, membandingkan
puisi Indonesia dengan puisi terjemahan, meng-
analisis puisi, menulis dan menguasai huruf Arab-
Melayu dalam kegiatan transkripsi, dan menulis
karya sastra. Maka dari itu persiapkanlah dirimu
untuk semua tantangan di dalam bab ini.
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
80
Menulis dan
menguasai huruf
Arab-Melayu dalam
kegiatan transkripsi
• Penyimpangan bahasa
• Nilai-nilai dalam puisi
•Tema
• Amanat
• Nilai budaya
• Ciri khas berdasarkan
periodisasi
• Membaca kalimat-kalimat
beraksara Arab-Melayu
• Menyalin kalimat Arab-
Melayu ke dalam Aksara
Latin
Menilai isi puisi terjemahan
Membandingkan puisi
Indonesia dengan
puisi terjemahan
Menganalisis puisi
Mendengarkan dan
memahami puisi
terjemahan
Kebudayaan
Menulis karya sastra
Langkah-langkah dalam
menulis karya sastra
Peta Konsep
Kebudayaan
81
A. Mendengarkan dan Memahami Pembacaan Puisi
Terjemahan
Pada Bab V, kalian telah mendengarkan dan memahami puisi
terjemahan. Sekarang marilah kita belajar mengevaluasi pembacaan
puisi terjemahan yang akan dibacakan oleh temanmu. Tentu saja
dengan tema yang berbeda. Dalam membaca puisi terjemahan juga
harus memerhatikan lafal, intonasi, dan gaya pembacaan yang baik.
Dengarkan pembacaan puisi terjemahan berikut dengan
saksama!
Malam yang Gelap
Santo Y.
Suatu malam gelap,
terbakar oleh kerinduan cinta yang membara
-ah, rahmat tak terperikan!
Aku keluar tak terlihat
rumahku kini sudah tenang.
Dalam kegelapan, dan aman,
melalui tangga rahasia, dan menyamar
-ah rahmat tak terperihkan!
dalam kegelapan dan bersembunyi
rumahku kini sudah tenang
..........................................................
Puisi tersebut hasil terjemahan puisi di bawah
ini.
The Dark Night
Santo Y
One dark night,
fired with love’s urgent longings
ah the sheer grace!
I went out unseen,
my house being now all stilled
In darkness, and secure,
by the secret ladder, disguised,
-ah, the sheer grace
in darkness and concealment,
my house being now all stilled
......................................
Gambar 6.1
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
82
Berikan penilaian terhadap pembacaan penggalan puisi terjemahan
tersebut dengan mengikuti format penilaian berikut!
Format Penilaian Puisi
Judul Puisi
: .................................
Pembaca Puisi: .................................
No.
Komponen
Komentar
Nilai
Penilaian
1.
Isi puisi
..........................................
...............
2.
Tema puisi
..........................................
...............
3.
Pesan penyair
..........................................
...............
4.
Sikap penyair
..........................................
...............
○○○○
○○○○○
Pelatihan 1
B. Membandingkan Puisi Indonesia dengan Puisi
Terjemahan
Pada pembelajaran sebelumnya, kalian telah mendengarkan dan
membaca puisi terjemahan. Tentu kalian memperoleh gambaran
tentang struktur atau gramatika puisi tersebut, baik struktur leksikal,
fonologi, semantis, dan sintaksisnya. Puisi terjemahan tersebut, sudah
barang tentu memiliki struktur tersendiri yang mungkin berbeda
dengan struktur puisi Indonesia. Begitu pula, nilai-nilai yang
terkandung dalam puisi tersebut memiliki perbedaan dengan puisi-
puisi Indonesia.
Sekarang, mari kita baca dan cermati sekali lagi puisi terjemahan
ini dari segi strukturnya dan bandingkan dengan struktur puisi
Indonesia dan jawablah pertanyaan yang ada pada bagian berlatih!
Puisi Indonesia :
Aku adalah Aku
Yetfy Sumanidar
Kau ingin aku jadi seekor burung
Yang dapat terbang bebas
Dengan riangnya
Kau ingin aku jadi sebatang lilin
Yang dapat memberi seberkas cahaya
Di hitamnya malam.
Kau ingin aku jadi sebuah kompas
Yang dapat menjadi petunjuk
Salammu yang sesaat
Kebudayaan
83
Tapi,
Aku tak akan bisa menjadi semua itu
Aku adalah aku
Yang tak akan mungkin
Jadi seekor burung
Karena aku tak punya sayap
Yang tak mungkin jadi sebatang lilin
Karena aku tak punya cahaya
Yang tak mungkin jadi sebuah kompas
Karena aku tak punya jarum
Aku adalah aku
Biarkan aku menjadi diriku
Sendiri
Dikutip dari
Majalah Sastra
,
Edisi Oktober 2000
Puisi terjemahan:
Gratis Sepanjang Masa
Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur
Ia meyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya
Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek
Ia pun membaca tulisan itu dan ini lah isinya:
Untuk memotong rumput-rumput 2 Dinar
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini 1 Dinar
Untuk pergi ke toko disuruh ibu
1
2
Dinar
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja
1
2
Dinar
Untuk membuang sampah 1 Dinar
Untuk nilai yang bagus 3 Dinar
Untuk membersihkan dan menyapu halaman
1
2
Dinar
Jadi jumlah utang ibu adalah
8
1
2
Dinar
Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap
Berbagai kenangan terlintas, dalam benak sang ibu
Lalu ia mengambil pulpen, membalikan kertasnya
Dan ini lah yang ia tuliskan
Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Mengobati kamu dan mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu gratis
Kalau dijumlahkan semua, semua harga cinta ibu adalah gratis
Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis
Gambar 6.2
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
84
Anakku .... dan kalau kamu menjumlahkan semuanya,
Akan kau dapati babwa harga cinta ibu adalah GRATIS
Seusai membaca apa yang ditutis ibunya
Sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya
Dan berkata: ”Bul aku sayang sekali sama ibu"
Kemudian ia Mengambil pulpen
Dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar: ”LUNAS”.
ArxOnymous RewTited 8t Translated by ASunS
Sumber:
Percikan Iman
, Edisi Mei 2003
Setelah kalian mencermati perbedaan dan persamaan struktur
puisi terjemahan dan puisi Indonesia kerjakan pelatihan berikut!
1.
Analisislah kedua puisi tersebut di atas dari segi strukturnya!
Tuliskan berbagai penyimpangan struktur bahasa kedua puisi
tersebut dengan mengikuti format berikut!
Aspek
Puisi
Puisi
Komentar
Penyimpangan
Indonesia
Terjemahan
1. Leksikal
...................
.....................
...................
2. Fonologi
...................
.....................
...................
3. Semantis
...................
.....................
...................
4. Sintaksis
...................
.....................
...................
2.
Setelah kalian menganalisis, jelaskan adakah perbedaan atau
persamaan struktur kedua puisi di atas, ditinjau dari sudut:
a.
leksikal
c.
semantis
b.
fonologi
d.
sintaksis
3.
Jelaskan nilai-nilai yang tersirat dalam kedua puisi di atas!
4.
Jelaskan perbedaan nilai-nilai yang dianut penyair dalam kedua
puisi tersebut!
○○○○
○○○○○
Pelatihan 2
C. Menganalisis Puisi
Kalian tentu sudah tahu bahwa puisi di Indonesia sudah ada sejak
zaman nenek moyang. Jika dilihat dari sudut pandang periodisasinya
ada beberapa angkatan sastra dalam dunia sastra di Indonesia dalam
tiap-tiap angkatan muncul para sastrawan dengan berbagai macam
karya sastra, termasuk didalamnya puisi.
Baca dan cermatilah beberapa puisi dengan periodisasi yang berbeda
berikut ini!
Kebudayaan
85
Periode 1900–1933
Bahasa Bangsa
Moh. Yamin
Selagi kecil berusia muda
Tidur si anak di pangkuan bunda,
Ibu bernyanyi, lagi dan dendang
Memuji si anak banyaknya sedang;
Berbuai sayang malam dan siang
Buaian tergantung di tanah moyang
Terlahir di bangsa berbahasa sendiri
Diapit keluarga kanan dan kiri
Besar budiman di tanah melayu
Berduka suka, sertakan rau;
Perasaan serikat menjadi padu
Dalam bahasanya permai merdu
Meratap menangis bersuka raya
Dalam bahagia bala dan baya;
Bernafas kita pemanjangkan nyawa
Dalam bahasa sambungkan jiwa
Di mana Sumatera, disitu bangsa
Di mana perca, disana bahasa
Andalasku sayang, jana bejana
Sejakan kecil muda teruna
Sampai mati berkalang tanah
Lupa ke bahasa tiadakan pernah;
Ingat pemuda, Sumatera hilang
Tiada bahasa bangsa pun malang.
Periode 1933–1942
Di Kaki Gunung
Moh. Zain Saidi
Hawa meresap keurat sarap
Membawa wangi bung-bungaan
Diiring kabut tipis meralay
Enggan ke gunung merayu hutan
Angin lembut membuai daun
Serentak cemara menggamit awan
Sedang langit merona kilauan
Setiap gadis lukisan kudus
Di sini sunyi alam selalu
Gambar 6.3
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
86
Tempat burung-burung berkibar
Tempat dunia tabah menunggu
Menanti hidupkan romo mekar
Di sini alam sunyi selalu
Di sini rindu menampung sinar ....
Periode 1942-1945
Di Serang Rasa
Usmar Ismail
Apa hendak dikata
jika rasa bersimaharajarela
di dalam batin gelisah saja
seperti menanti sesuatu tak hendak tiba
Pelita harapan berkelip-kelip
tak hendak padam, hanyalah lemah segala sendi
Bertambah gelisah hati yang gundah
Sangsi kecewa, meradang resah
benci, dendam ..., rindu, cinta ....
Ah hujan rinai di waktu angin
bertiup kencang memercik muka
Kemudian reda ... tenang ....
Di dalam mata air bergenang
Kembali harapan kekuatan semakin nyata
Dari yang sudah-sudah,sebelum jiwa
diserang rasa ....
Periode 1945 ....
Aku
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang pun kan merayu
Tidak juga Kau
tak perlu sedu sedan itu
aku ini binatang jalan
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Gambar 6.4
Gambar 6.5
Kebudayaan
87
Luka dan bisa ku bawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri dan
aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Setelah membaca beberapa puisi diatas, tentu kalian tahu bahwa
setiap puisi memiliki tema, pesan, dan nilai-nilai tersendiri. Tema
dan amanat serta nilai yang terkandung dalam tiap-tiap puisi memiliki
warna tersendiri-tersendiri yang dapat menggambarkan kekhasannya
masing-masing. Begitu pula nilai yang terkandung di dalamnya pun
berbeda dan tidak menutup kemungkinan memiliki pengaruh dengan
budaya saat itu serta budaya daerah. Oleh karena itu, silakan kalian
diskusikan puisi tersebut dan kerjakan soal-soal pelatihan berikut
ini!
1.
Tentukan tema ketiga puisi di atas!
2.
Tentukan amanat yang ingin diampaikan dari ketiga puisi
tersebut diatas!
3.
Jelaskan standar budaya yang dianut ketiga puisi tersebut!
4.
Tuliskan beberapa ciri khas masing-masing puisi tersebut!
○○○○○○○○○
Pelatihan 3
D. Menulis dan Menguasai Huruf Arab-Melayu dalam
Kegiatan Transkripsi
Kalian telah belajar membaca dan menulis atau menyalin aksara
Arab-Melayu ke dalam huruf Latin dalam pelajaran yang lalu, baik
berupa kata maupun kalimat. Oleh karena itu, kalian tentu sudah
memiliki kemampuan memahami tulisan Arab-Melayu.
Karya sastra selain yang ditulis dengan menggunakan bahasa
Latin, ada pula yang menggunakan aksara Arab-Melayu, seperti
berikut ini.
Gambar 6.6
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
88
Salinlah teks aksara Arab berikut ke dalam bahasa Latin!
○○○○○○○○○
Pelatihan 4
Kebudayaan
89
E. Menulis Karya Sastra
Menulis puisi merupakan suatu kegiatan yang cukup menarik
bagi kalian, karena melalui puisilah kalian dapat menuangkan ide,
perasaan, gagasan, pengalaman, baik yang suka atau yang duka, baik
yang menyenangkan atau yang menyebalkan. Semua itu dapat
dikemas menjadi sebuah puisi. Namun, yang menjadi persoalan
bagaimana kita mulai menulis puisi?
Menulis puisi diawali dengan mengemukan
ide. Ide itu dapat diperoleh dari hasil imaji-
nasi kalian, sesuatu yang dialami, sesuatu
yang dirasakan, atau dari hal-hal lain yang
pernah kalian lihat dan rasakan. Semua itu
merupakan sumber yang dapat mengilhami
kelahiran puisi kalian. Setelah menetukan
ide, kalian pilih kata-kata atau diksi untuk
menuangkan ide kalian. Selanjutnya,
rangkaian diksi itu menjadi larik-larik dalam
sebuah puisi. Setelah kalian selesai menulis
puisi, pajangkan puisi kalian pada majalah
Sumber:
Dokumen Penerbit
Gambar 6.7
Membaca majalah dinding
dinding di sekolah masing-masing, sehingga orang lain dapat
menikmati karya kalian.
Secara garis besar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
bila kalian menulis karya sastra di majalah dinding, antara lain
1) Tentukan tema yang aktual.
2) Ceritanya humoris, tragis, satiris, dan romatis.
3) Bahasanya efektif dan efisien serta pragmatis.
4) Jalan cerita atau alur jangan yang berbelit.
5) Dialog-dialog yang dikembangkan jangan bertele-tele.
6) Gambaran tokoh tidak perlu mendetail.
7) Tidak lebih dari tiga halaman HVS A4 dengan spasi rangkap.
8) Huruf jangan terlalu kecil dan usahakan menarik.
9) Kalau bisa beri ilustrasi atau vinyet di kertas.
Buatlah sebuah puisi yang berkaitan dengan tema tertentu. Perhatikan
hal-hal penting dalam menulis sebuah puisi. Setelah selesai, bacakan
puisi yang kalian tulis untuk ditanggapi bersama. Hasilnya boleh
kalian pajang pada majalah dinding sekolah!
○○○○○○○○○
Pelatihan 5
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
90
Rangkuman
1.
Dalam membacakan sebuah puisi harus memerhatikan lafal, intonasi dan gaya
pembacaan yang baik.
2.
Langkah-langkah dalam menulis puisi adalah mengemukakan ide. Kemudian,
pilihlah kata-kata yang baik untuk menuangkan ide kalian. Selanjutnya,
rangkaikan kata-kata pilihan tersebut menjadi larik-larik dalam puisi. Terakhir,
bacalah puisi kalian.
Refleksi
Apa yang bisa kalian petik dari bab ini? Ada satu hal yang bisa menjadi pelajaran
bagi kita semua. Kalian sudah membandingkan puisi Indonesia dengan puisi
terjemahan. Artinya, secara tidak langsung bahwa puisi yang merupakan hasil karya
anak negeri ternyata tidak kalah kualitas dengan puisi terjemahan. Bila, kita tarik ke
bidang yang lebih luas, kita juga harus bangga terhadap karya negeri kita sendiri.
Kalian harus bangga terhadap produk dalam negeri. Jangan hanya karena gengsi
mengalahkan rasa cinta kita terhadap karya anak negeri. Karya kita juga merupakan
hasil kreasi dari seniman kita sendiri yang lebih mewakili kebudayaan sendiri. Cintai
karya sendiri.
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Soal-Soal Pengembangan Kompetensi
1.
Carilah sebuah atau beberapa puisi terjemahan, kemudian
lakukan kegiatan berikut.
a.
Analisislah puisi terjemahan itu dari segi isi puisi, tema
puisi, amanat/pesan, dan sikap penyair.
b.
Bacakan puisi tersebut di depan temanmu dan mintalah
tanggapan atau komentar teman yang lain.
2.
Carilah sebuah teks karya sastra beraksara Arab-Melayu,
kemudian transkripsikan teks tersebut dalam bahasa Latin!
Presentasikan teks karya sastra yang kalian transkripsikan itu
di depan temanmu dan mintalah tanggapan atau komentar!
3.
Lakukan analisis terhadap sebuah puisi Indonesia dan sebuah
puisi terjemahan dari segi struktur, leksikal, semantik, dan
sintaksis! Jelaskan perbedaan yang tergambar dari kedua puisi
tersebut!
4.
Carilah beberapa puisi yang kalian anggap penting pada setiap
periodisasi puisi, kemudian jelaskan tema, amanat, nilai yang
terkandung pada masing-masing puisi! Adakah ciri yang
mencolok dari setiap periodisasi puisi itu? Jelaskan!
Kebudayaan
91
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Menilai sebuah karya sastra dapat dilakukan dengan cara
menganalisis unsur intrinsiknya,
kecuali
....
a.
alur
d.
penokohan
b.
tema
e.
gaya penulisan
c.
setting
2.
Kritik sastra yang tidak terlalu mengandung perdebatan,
yakni ....
a.
kritik mimetik
d.
kritik realisti
b.
kritik objektif
e.
kritik subjektif
c.
kritik pragmatik
3.
Seorang kritikus yang terkenal adalah ....
a.
H.B. Jassin
d.
Rosihan Anwar
b.
Taufik Ismail
e.
S. Takdir Alisyahbana
c.
Chairil Anwar
4.
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
....
Harapan yang tercermin dalam penggalan puisi di atas
adalah ....
a.
ingin dijadikan suri teladan
b.
ingin hidup
c.
ingin mati dengan tenang
d.
ingin penghargaan
e.
ingin dipuja
5.
Mendadak terdengar panci jatuh. Wawuk bergegas ke dapur.
Perasaan Wawuk makin bergolak melihat ibunya sibuk
memasak.
Pesan moral paling tepat yang ingin disampaikan pengarang
dalam penggalan deskripsi di atas adalah ....
a.
kasih sayang seorang anak kepada ibunya.
b.
hargailah ibumu
c.
harus cepat tanggap
d.
jangan biarkan ibu kecapaian
e.
jadilah anak yang berbakti kepada ibu
6.
Salah satu keunggulan cerpen dibandingkan dengan novel
adalah ....
a.
ceritanya lebih menarik
b.
isinya tidak monoton
c.
akhir cerita dapat langsung diketahui
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Soal Latihan Ulangan Akhir Semester 1
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
92
d.
alurnya campuran
e.
banyak mengangkat permasalahan sosial
7.
H.B. Jassin pernah mengkritik karya sastra dengan cara
memandang karya sastra itu sebuah peniruan kehidupan,
kesesuaian, dan ketidaksesuaiannya. Kritikus ini melakukan
jenis kritik ....
a.
objektif
d.
realistik
b.
mimetik
e.
subjektif
c.
pragmatik
8.
Puisi ”Bukan Beta Bijak Berperi” merupakan puisi pada periode ....
a.
Amir Hamzah
d.
Idrus
b.
Hamzah Fahsuri
e.
Chairil Anwar
c.
Rosstam Effendi
9.
Perhatikan penggunaan istilah dalam paragraf berikut!
Bertanam padi di sawah tanpa olah tanah hampir sama dengan
penanaman padi konvensional, bedanya hanya terdapat pada
penyiapan lahan. Kalau di sawah, tanah dipersiapkan dengan
dibajak terlebih dahulu. Memang lebih praktisi sawah tanpa
olah tanah dan menghemat tenaga kerja.
Penggunaan istilah yang tidak tepat dalam paragraf tersebut
adalah ....
a.
konvensional
d.
praktisi
b.
lahan
e.
olah
c.
dibajak
10.
Pelanggaran lalu lintas sering dilakukan. Pelanggaran itu,
contohnya menyeberang tidak di tempat yang sudah disediakan.
Bus menghentikan kendaraan sekehendak hati sopir.
Pengendara kendaraan bermotor sering mengebut. Pengendara
juga banyak yang tidak mempunyai SIM.
Jenis paragraf tersebut adalah ....
a.
narasi
d.
argumentasi
b.
eksposisi
e.
deskripsi
c.
persuasi
B. Kerjakan soal-soal berikut ini!
1.
Apakah yang dimaksud pencitraan dalam penulisan puisi?
2.
Tuliskan masing-masing sebuah contoh puisi lama berikut ini!
a.
gurindam
b.
pantun
3.
Apakah syair sebuah lagu dapat dikatakan sebagai sebuah puisi?
Jelaskan!
4.
Buatlah sebuah puisi dengan memerhatikan unsur-unsur
pembangun puisi di dalamnya!
5.
Jelaskan perbedaan cerpen dan novel!